Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat mencerna laktosa. Apa itu laktosa? Simak penjelasannya di artikel ini ya.
Laktosa adalah gula alami yang terdapat di dalam susu dan produk olahannya. Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh kekurangan atau tidak memiliki enzim laktase yang berfungsi untuk memecah laktosa menjadi gula sederhana (glukosa dan galaktosa) agar mudah dicerna dan diserap di dalam tubuh sebagai sumber energi.
Penyebab Intoleransi Laktosa
Terdapat berbagai macam penyebab intoleransi laktosa yaitu:
- Intoleransi laktosa primer: kondisi ini awalnya memiliki cukup enzim laktase namun semakin bertambah usia semakin menurun produksinya. Sebagian besar gejala baru disarakan seiring bertambahnya usia.
- Intoleransi laktosa sekunder: kondisi ini disebabkan penyakit yang membuat produksi laktase mengalami penurunan sepeti penyakit celiac, penyakit crohn, penyakit infeksi usus (gastroenteritis), atau dikarenakan riwayat kemoterapi atau penggunaan antibiotik jangka panjang.
- Intoleransi laktosa bawaan: kondisi ini disebabkan keturunan dari ayah atau ibunya.
Faktor Risiko Intoleransi Laktosa
Terdapat beberapa faktor risiko yang membuat seseorang menjadi intoleransi laktosa :
Riwayat lahir premature. Kelahiran premature membuat kadar enzim laktase belum produksi secara maksimal karena pada trimester akhir pencernaan tidak mengembangkan sel penghasil laktase.
- Usia. Semakin bertambah usia, kondisi intoleransi laktosa bisa terjadi apabila terjadi penurunan produksi enzim laktase.
- Riwayat penyakit celiac dan penyakit chron.
- Perawatan kanker dengan terapi kemoterapi sehingga berpengaruh kepada kondisi pencernaan.
Gejala – gejala yang dialami
Penderita intoleransi laktosa yang kekurangan enzim laktase saat konsumsi makanan tinggi laktosa menjadi tidak tercerna ke dalam pencernaan usus besar lalu akan terfermentasi oleh bakteri dan menimbulkan berbagai gejala pencernaan seperti:
- Kram perut
- Perut kembung
- Perut berbunyi
- Sering buang angin
- Mual
- Nyeri perut
Cara Mendiagnosis Intoleransi Laktosa
Diagnosis dilakukan oleh dokter dengan melakukan anamnesa wawancara medis dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Selain itu dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti berikut:
- Tes toleransi laktosa
Tes ini dilakukan dengan mengukur kadar gula darah setelah konsumsi laktosa, penderita intoleransi laktosa tidak menunjukkan peningkatan kadar gula darah karena tubuhnya tidak dapat memecah laktosa.
- Tes Nutrigenomik
Tes ini dilakukan untuk membantu mengetahui bagaimana tubuh memetabolisme vitamin, lemak, protein, termasuk saat tubuh tidak dapat toleransi terhadap suatu makanan.
- Ig Food Sensitivity
Tes ini dilakukan untuk mengetahui jenis makanan yang berpotensi menimbulkan reaksi hipersensitivitas.
Laboratorium Diagnos sebagai salah satu laboratorium yang akurat dan terpercaya memiliki panel pemeriksaan nutrigenomic yang dikenal dengan panel NutriDNA dan pemeriksaan IG food sensitivity dapat mendeteksi 216 antigen makanan yang menyebabkan reaksi food sensitivity.
Salah satu cara untuk menghindari terjadinya intoleransi laktosa adalah dengan mencegah makanan yang mengandung laktosa, jika Anda memiliki gejala seperti di atas dan ingin memastikan apakah memiliki gangguan intoleransi laktosa Anda dapat melakukan pendaftaran di aplikasi DNAandMe atau dapat menghubungi Call Center Diagnos di 1500-358 atau di Whatsapp Call Center di 08551500358.
BACA JUGA : Ketahui Peran Nutrigenomik pada Diet anda
Referensi :
- National Library of Medicine. Lactose Intolerance. Diakses Januari 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532285/
- Mayo Clinic. Lactose Intolerance. Diakses Januari 2025. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lactose-intolerance/symptoms-causes/syc-20374232
- Cleveland Clinic. Lactose Intolerance. Diakses Januari 2025. https://www.google.com/search?q=lactose+intolerance&oq=lact&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUqDggAEEUYJxg7GIAEGIoFMg4IABBFGCcYOxiABBiKBTIPCAEQABhDGLEDGIAEGIoFMgYIAhBFGDkyBggDECMYJzIGCAQQRRg9MgYIBRBFGDwyBggGEEUYPDIGCAcQRRg80gEIMjAwM2owajSoAgCwAgE&sourceid=chrome&ie=UTF-8