Menurut data World Allergy Organization, prevalensi alergi di Dunia maupun di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya yang mencapai 15 – 20%. Alergi adalah respon sistem kekebalan yang berlebihan terhadap suatu zat atau benda.
Bagaimana proses terjadinya reaksi alergi?
Alergen atau partikel/zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi masuk ke dalam tubuh sebagai paparan pertama, alergi lalu dikenali oleh sistem imun, sel imun memproduksi antibodi. Jika ada paparan kedua, alergen merangsang respon sel imun lalu timbul gejala.
Gambar proses terjadinya alergi
Berikut reaksi alergi yang dapat muncul setelah terpapar allergen:
- Bersin
- Gatal di area hidung
- Hidung berair
- Kemerahan
- Muntah
- Diare
- Kram perut
- Kembung
- Bengkak di area kelopak mata, bibir, lidah dan tenggorokan
- Batuk
- Nyeri
- Sulit bernapas, sesak napas
- Napas berbunyi “ngik”
- Jantung berdebar
- Denyut nadi menjadi cepat
- Penurunan tekanan darah yang menyebabkan lemas, pusing dan pingsan
Bagaimana penanganan alergi?
Penanganan utama dapat mengatasi kasus alergi adalah mengetahui jenis alergen atau faktor pemicunya. Sehingga mengetahui sejak dini apa saja alergen atau faktor pemicu nya menjadi langkah efektif untuk mencegah serangan alergi berulang.4 Terdapat beberapa tes alergi yang dilakukan dalam mengatasi kasus alergi, namun pemeriksaan alergi yang akurat untuk mengetahui jenis allergen adalah dengan pemeriksaan darah untuk memeriksa antibody immunoglobulin E (IgE). Antibodi adalah protein yang diproduksi tubuh sebagai respon terhadap berbagai mikroorganisme penyebab penyakit.
Terdapat 2 jenis pemeriksaan darah alergi yang bisa dilakukan :
- Total IgE test : menghitung jumlah IgE di dalam darah
- Spesifik IgE test : Menghitung jumlah IgE di dalam darah setelah terpapar spesifik alergen tertentu.
Pengujian darah Specifik IgE (sIgE), umumnya disebut tes radioallergosorbent (RAST) atau tes ImmunoCAP. Sampel darah dikirim ke laboratorium medis, di mana dapat diuji untuk bukti sensitivitas terhadap alergen yang kemungkinan menjadi penyebab.
Persiapan Sebelum Tes IgE?
Sebelum melakukan tes IgE tidak ada persiapan khusus, ada beberapa ketentuan di beberapa laboratorium untuk tidak mengonsumsi antihistamin sebelum melakukan pemeriksaan. Namun pemeriksaan IgE di Laboratorium Diagnos tidak perlu berenti menggunakan obat antihistamin sebelum pemeriksaan.
Tindakan yang dilakukan selama pemeriksaan
Pemeriksaan darah ini tidak membutuhkan waktu lama, dokter biasanya akan mengambil sampel darah dengan beberapa langkah sebagai berikut:
- Tenaga ahli akan mengambul darah dari pembuluh darah yang ada di lengan menggunakan jarum.
- Setelah itu, darah dibiarkan masuk ke dalam tabung penampung.
- Sampel darah akan dikirim langsung di laboratorium.
Paska pengambilan darah dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti perdarahan ringan, memar atau nyeri di bagian tempat pengambilan darah.
Jika Anda tertarik untuk melakukan pemeriksaan komponen allergen IgE panel Indonesia di Laboratorium Diagnos. Anda dapat melakukan pendaftaran di aplikasi DNAandMe atau dapat menghubungi Call Center Diagnos di 1500-358 atau di Whatsapp Call Center di 08551500358
download aplikasi dnaandme by Diagnos:
Google Play : https://s.id/diagnosandroid
IOS : https://s.id/diagnosIOS
Referensi :
- World Allergy Organization (WAO). Diakses April 2024. https://www.worldallergy.org/
- Allergy Diagnostic – Testing Document. World Allergy Organization. Diakses April 2024. https://www.worldallergy.org/component/content/article/allergy-diagnostic-testing-document-published-2020?catid=16&Itemid=101
- Allergy Blodd Test. Cleveland Clinic. Diakses April 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22345-allergy-blood-test
- How Can I Prevent Allergic Reactions and Manage Allergies?. Asthma and Allergy Foundation of America. Diakses April 2024. https://aafa.org/allergies/prevent-allergies/
