Aneurisma Otak: Gejala, Penyebab dan Diagnosa

.

Aneurisma Otak: Gejala, Penyebab dan Diagnosa

Aneurisma otak / penyakit aneurisma dikenal sebagai “silent killer” karena dapat berkembang tanpa gejala namun menyebabkan kematian tiba – tiba. Berikut penjelasan penyakit anuerisma secara lengkap.

Aneurisma adalah pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Penonjolan ini seperti benjolan yang sewaktu – waktu bisa robek dan mengakibatkan gejala sakit kepala sampai penurunan kesadaran.

Pelebaran pembuluh darah terjadi saat dinding pembuluh darah di otak melemah atau menipis.

  1. Riwayat tekanan darah tinggi
  2. Berusia di atas 40 tahun
  3. Jenis kelamin perempuan
  4. Riwayat merokok, alkohol dan narkoba  
  5. Riwayat cedera kepala
  6. Riwayat keluarga aneurisma otak
  7. Riwayat penyakit : Penyakit ginjal polikistik, malformasi arteri-vena, sindrom marfan

Jika ukuran aneurisma masih kecil gejala biasanya tidak muncul, namun seiring pertambahan ukuran aneurisma dan menjadi pecah maka gejala dan keluhan akan muncul satu persatu 

  • Sakit kepala atau pusing
  • Nyeri di sekitar mata
  • Gangguan penglihatan atau penglihatan ganda
  • Mati rasa satu sisi wajah
  • Kesulitan bicara
  • Kaku leher
  • Gangguan penglihatan atau penglihatan ganda
  • Gangguan keseimbangan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Sulit berjalan
  • Kelopak mata turun (ptosis)
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran

Dokter akan menentukan diagnose dengan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Pemeriksaan penunjang juga diperlukan untuk mendukung diagnose dokter dengan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:

  • MRI untuk mendeteksi aneurisma otak yang belum rupture (pecah)
  • CT Scan untuk melihat perdarahan di otak jika aneurisma sudah pecah
  • Angiografi otak untuk melihat kelainan pembuluh darah otak yang mengarah kepada aneurisma
  • Pemeriksaan cairan serebrospinal yang merupakan cairan yang menyelubungi otak dan saraf tulang belakang untuk mendeteksi ada atau tidaknya perdarahan di otak.

Pengobatan aneurisma dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi dengan pemberian obat – obatan sebagai berikut:

  • Antagonis kalsium (calcium channel blocker) : untuk mencegah kekakuan pembuluh darah
  • Analgetik (Pereda nyeri) : untuk meredakan gejala sakit kepala
  • Vasopressor : untuk mencegah terjadi nya stroke karena kurangnya suplai darah
  • Anti kejang : untuk mencegah kejang akibat aneurisma yang pecah

Pemasangan selang kateter dan saluran pintas (ventricular or lumbar draining catheters and shunt) untuk mengeluarkan cairan dari otak dan tukang belakang sehingga tekanan di dalam otak berkurang.

  • Olahraga rutin
  • Konsumsi makanan gizi seimbang
  • Menjaga berat badan ideal
  • Berhenti merokok
  • Tidak konsumsi alkohol dan narkoba
  • Kontrol tekanan darah secara rutin
  • Rutin Medical Check Up untuk mendeteksi kemungkinan riwayat hipertensi atau peningkatan kolesterol jahat (LDL) yang memicu aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) yang dapat meningkatkan risiko aneurisma.

Jika Anda tertarik untuk melakukan pemeriksaan Medical Check Up di Laboratorium Diagnos. Anda dapat melakukan pendaftaran di aplikasi DNAandMe atau dapat menghubungi Call Center Diagnos di 1500-358 atau di Whatsapp Call Center di 08551500358

Baca Juga : IgE Panel Indonesia Penunjang Diagnosis Alergi di Tubuhmu

Referensi :

  1. Mayo Clinic. Brain Aneurysm. Diakses februari 2025. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-aneurysm/symptoms-causes/syc-20361483
  2. National Health Service (UK). Brain Aneurysm. Diakses februari 2025. https://www.nhs.uk/conditions/brain-aneurysm/

ARTIKEL KESEHATAN

Artikel Lainnya yang Sesuai

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Scroll to Top
Open chat
Halo sobat Diagnos 👋
ada yang bisa kami bantu ?