Obesitas: Penyebab, Dampak, dan Solusi

.

Obesitas: Penyebab, Dampak, dan Solusi

Obesitas merupakan kondisi medis kronis yang ditandai dengan penumpukan lemak berlebihan akibat ketidakseimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan obesitas sebagai epidemi global dan faktor risiko utama berbagai penyakit degeneratif.

Obesitas dinilai melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan klasifikasi berikut:

  • IMT ≥25 kg/m²: Kelebihan berat badan (overweight)
  • IMT ≥30 kg/m²: Obesitas
  • IMT ≥40 kg/m²: Obesitas morbid (berisiko tinggi)

Catatan: IMT tidak mengukur lemak secara langsung. Pemeriksaan tambahan diperlukan untuk melakukan pengukuran lemak langsung seperti lingkar pinggang (pria ≥90 cm, wanita ≥80 cm) dan analisis komposisi tubuh.

1. Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup

  • Pola makan tidak seimbang: konsumsi tinggi kalori, gula sederhana, lemak jenuh, dan makanan ultra-proses.
  • Kurang aktivitas fisik: gaya hidup sedentari (<150 menit aktivitas fisik/minggu).
  • Faktor psikososial: stres kronis, kurang tidur, dan emotional eating.

2. Faktor Biologis

  • Genetik: mutasi gen dapat meningkatkan risiko obesitas hingga 40%.
  • Hormonal: gangguan hormon leptin (pengatur rasa kenyang), ghrelin (pengatur lapar), atau hormon tiroid.
  • Pengaruh mikrobiota usus: ketidakseimbangan bakteri usus (dysbiosis) terkait dengan peningkatan penyerapan energi.

3. Faktor Medis Lainnya

  • Penyakit endokrin: hipotiroidisme, sindrom Cushing, PCOS.
  • Obat-obatan: kortikosteroid, antidepresan, antipsikotik.

1. Penyakit Metabolik

  • Diabetes Melitus Tipe 2: resistensi insulin akibat lemak viseral.
  • Dislipidemia: peningkatan trigliserida dan LDL, penurunan HDL.
  • Sindrom metabolik: kombinasi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan lingkar pinggang besar.

2. Penyakit Kardiovaskular

  • Aterosklerosis, penyakit jantung koroner, gagal jantung.

3. Gangguan Muskuloskeletal

  • Osteoarthritis (terutama lutut dan pinggang), nyeri punggung kronis.

4. Gangguan Pernapasan

  • Sleep apnea, hipoventilasi obesitas.

5. Risiko Kanker

  • Kanker payudara, kolorektal, endometrium, pankreas.

6. Masalah Psikologis

  • Depresi, kecemasan, stigma sosial.
  1. Pengukuran Antropometri: indeks massa tubuh, lingkar pinggang, rasio pinggang-pinggul.
  2. Pemeriksaan Laboratorium: Gula darah puasa, HbA1c, profil lipid, fungsi tiroid (TSH, T4).
  3. Pemeriksaan Lanjutan (Jika Diperlukan): USG abdomen, DEXA scan (untuk mengukur lemak viseral).

1. Terapi Gizi Medis

  • Prinsip diet: Defisit kalori 500–750 kkal/hari (untuk penurunan 0,5–1 kg/minggu).
  • Komposisi makanan:
    • Karbohidrat: Pilih kompleks (beras merah, gandum utuh).
    • Protein: 20–30% total energi (telur, ikan, daging tanpa lemak).
    • Lemak: Batasi lemak jenuh (<10% total energi), perbanyak omega-3.
    • Serat: 25–30 gram/hari (sayur, buah, kacang-kacangan).

2. Aktivitas Fisik

  • Aerobik: Jalan cepat, renang, bersepeda (150 menit/minggu).
  • Latihan resistansi: Angkat beban 2x/minggu untuk mempertahankan massa otot.

3. Terapi Perilaku

  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT) untuk mengatasi emotional eating.
  • Pemantauan diri bisa melalui food diary atau aplikasi pelacak kalori.

4. Farmakoterapi

Farmakoterapi dilakukan dibawah pengawasan dokter menggunakan obat untuk menghambat penyerapan lemak atau obat untuk mengatur nafsu makan.

5. Bedah Bariatrik

Indikasi: IMT ≥40 atau ≥35 dengan komorbid seperti diabetes, penyakit jantung, sleep apnea, perlemakan hati. Jenis operasi bariatrik yang bisa dilakukan : Sleeve gastrectomy, gastric bypass.

Selain terapi di atas, agar terapi berjalan secara optimal Anda bisa melakukan pemeriksaan nutrigenomik. Pemeriksaan nutrigenomik  dapat mengetahui bagaimana tubuh seseorang memetabolisme nutrisi berdasarkan profil genetiknya. Laboratorium Diagnos sebagai salah satu laboratorium terpercaya dan terakurat memiliki pemeriksaan nutrigenomik yaitu NutriDNA.

1. Identifikasi Faktor Genetik Penyebab Obesitas

NutriDNA menganalisis 48 trait yang relevan, termasuk faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas, diantaranya:

  • Fat Absorption, Metabolism & Storage

Variasi gen seperti PPARG dan FABP2 memengaruhi efisiensi pembakaran lemak.

  • Tendency to Gain Weight

Gen FTO dan MC4R terkait dengan peningkatan nafsu makan dan penyimpanan lemak.

  • Insulin Sensitivity

Gen TCF7L2 memprediksi risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

2. Personalisasi Diet Berdasarkan Hasil Genetik

    Contoh Rekomendasi Berdasarkan Trait:

TraitImplikasi untuk ObesitasRekomendasi Diet
Fat StorageCenderung menyimpan lemak visceralBatasi lemak jenuh, tingkatkan omega-3.
Sweet Taste PerceptionSensitivitas tinggi → konsumsi gula berlebihGanti gula dengan pemanis alami (stevia).
Emotional EatingMakan berlebihan saat stresTerapi perilaku + asupan protein tinggi.
Lactose IntoleranceGangguan pencernaan → inflamasiHindari susu, ganti dengan alternatif non-dairy.

3. Manajemen Berat Badan yang Spesifik

  • Weight Loss Tendency

Prediksi respons tubuh terhadap diet yang akan dilakukan.

  • Satiety Response

Untuk melihat Gen LEP dan LEPR yang menentukan rasa kenyang. Pasien dengan respons rasa kenyang yang lemah perlu konsumsi makanan tinggi serat/protein.

  1. Pola makan sehat sejak anak-anak.
  2. Aktivitas fisik teratur.
  3. Manajemen stres dan tidur cukup.
  4. Pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksan nutrigenomik.

Jika berbagai program diet selama ini belum membuahkan hasil, mungkin jawabannya terletak pada genetik Anda. Tes NutriDNA akan mengungkap bagaimana tubuh Anda secara unik memetabolisme nutrisi, makanan apa yang paling cocok, serta suplemen apa yang benar-benar dibutuhkan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan sampel swab di bagian dalam pipi (buccal swab).

Jika Anda tertarik untuk melakukan pemeriksaan NutriDNA di Laboratorium Diagnos, Anda dapat menghubungi Call Center Diagnos di 1500-358 atau di Whatsapp Call Center di 08551500358.

Referensi :

  1. German, J. B., et al. (2011). “Nutrigenomics and personalized diets: What will they mean for food?” Annual Review of Food Science and Technology, 2, 97-123. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4414021/
  2. Ordovas, J.M., et al. (2018). “Personalized nutritiocn and obesity.” Obesity Reviews, 19(Suppl 1), 49-58.

ARTIKEL KESEHATAN

Artikel Lainnya yang Sesuai

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Scroll to Top
Open chat
Halo sobat Diagnos 👋
ada yang bisa kami bantu ?