Apa Itu Penyakit Menular Seksual (PMS/STD)?
Penyakit Menular Seksual (PMS) atau Sexually Transmitted Diseases (STD) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur dan dapat menyerang siapa saja yang aktif secara seksual. Tanpa penanganan yang tepat, STD dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk infertilitas, kanker, dan peningkatan risiko HIV.
Penyakit Menular Seksual
1. HIV/AIDS
- Penyebab: Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).
- Gejala:
- Fase awal: demam, sakit tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar.
- Fase lanjut (AIDS): penurunan berat badan drastis, infeksi oportunistik (TBC, pneumonia).
- Pengobatan: Terapi Antiretroviral (ARV) untuk menekan virus berkembang.
- Pencegahan: Penggunaan kondom saat berhubungan seksual, PrEP (obat pencegahan HIV), tidak berbagi jarum suntik.
2. Gonore (Kencing Nanah)
- Penyebab: Bakteri Neisseria gonorrhoeae.
- Gejala:
- Pria: nyeri saat buang air kecil, keluar nanah dari penis.
- Wanita: keputihan abnormal, nyeri panggul.
- Dapat juga menginfeksi tenggorokan dan rektum.
- Pengobatan: Antibiotik ceftriaxone + azithromycin.
- Pencegahan: Menggunakan kondom saat berhubungan seksual, pemeriksaan rutin jika aktif seksual.
3. Sifilis (Raja Singa)
- Penyebab: Bakteri Treponema pallidum
- Gejala:
- Tahap 1: Luka tanpa rasa sakit (chancre) di alat kelamin/mulut.
- Tahap 2: Ruam kulit, demam, pembengkakan kelenjar.
- Tahap 3 (jika tidak diobati): Kerusakan organ (otak, jantung).
- Pengobatan: Antibiotik penisilin.
- Pencegahan: Menggunakan kondom saat berhubungan seksual, hindari hubungan seks yang berisiko.
4. Klamidia
- Penyebab: Bakteri Chlamydia trachomatis.
- Gejala:
- Sering tanpa gejala (terutama pada wanita).
- Nyeri saat buang air kecil, keputihan abnormal, nyeri saat berhubungan.
- Komplikasi: Penyakit radang panggul (PID), infertilitas.
- Pengobatan: Antibiotik azithromycin/doxycycline.
- Pencegahan: Menggunakan kondom saat berhubungan seksual, skrining rutin.
5. Herpes Genital
- Penyebab: Virus Herpes Simplex (HSV-1 atau HSV-2).
- Gejala:
- Luka melepuh di area genital, gatal, nyeri.
- Mudah kambuh saat daya tahan tubuh turun.
- Pengobatan: Obat antivirus (acyclovir, valacyclovir) untuk mengurangi gejala.
- Pencegahan: Menggunakan kondom saat berhubungan seksual, hindari kontak saat ada luka aktif.
6. HPV (Kutil Kelamin & Kanker Serviks)
- Penyebab: Human Papillomavirus (HPV).
- Gejala:
- Kutil di alat kelamin, mulut, atau tenggorokan.
- Beberapa jenis HPV menyebabkan kanker serviks, penis, atau anus.
- Pengobatan:
- Kutil dapat dihilangkan dengan krim, laser, atau operasi.
- Tidak ada obat untuk virus HPV, tetapi vaksin tersedia.
- Pencegahan: Vaksin HPV (Gardasil/Cervarix), menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
7. Trikomoniasis
- Penyebab: Parasit Trichomonas vaginalis.
- Gejala:
- Keputihan berbusa berbau, gatal, nyeri saat berhubungan.
- Pengobatan: Antibiotik (metronidazole/tinidazole).
- Pencegahan: Kondom, hindari berganti pasangan.
8. Hepatitis B & C
- Penyebab: Virus Hepatitis B (HBV) dan Hepatitis C (HCV).
- Gejala:
- Kuning, lemas, nyeri perut, mual.
- Dapat berkembang menjadi sirosis/kanker hati.
- Pengobatan:
- Hepatitis B: Obat antivirus (tenofovir).
- Hepatitis C: Obat seperti sofosbuvir.
- Pencegahan: Vaksin Hepatitis B, hindari berbagi jarum suntik.
Faktor Risiko STD
Berikut beberapa faktor risiko yang berperan menularkan penyakit yang perlu Anda hindari:
- Berganti-ganti pasangan seksual.
- Tidak menggunakan kondom.
- Penggunaan narkoba dengan berbagi jarum suntik.
- Pria yang melakukan aktivitas seksual dengan sesama jenis.
- Riwayat STD sebelumnya.
- Sistem kekebalan tubuh rendah.
Komplikasi STD yang Berbahaya
- Infertilitas (pria & wanita).
- Penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
- Peningkatan risiko HIV.
- Kanker (serviks, hati, anal).
- Infeksi pada bayi (jika ibu hamil terinfeksi).
Diagnosis STD
- Tes darah : HIV, sifilis, hepatitis.
- Swab : gonore, klamidia.
- Pemeriksaan fisik : herpes, kutil kelamin.
- Pap smear : deteksi HPV.
Laboratorium Diagnos sebagai salah satu laboratorium terlengkap dan terpercaya di Indonesia memiliki pemeriksaan panel STD yang mempunyai tujuan mendeteksi banyaknya materi genetik dari mikroorganisme sebagai berikut:
- Ureaplasma urealyticum
- Mycoplasma hominis
- Mycoplasma genitalium
- Neisseria gonorrhoeae
- Clamydia trachomatis
- Trichomonas vaginalis
Sensitifitas dan Spesifisitas Pemeriksaan Panel STD Laboratorium Diagnos :
| Patogen | Sensitifitas | Spesifisitas |
| Ureaplasma urealyticum | 95.95% | 99.23% |
| Mycoplasma hominis | 100% | 99.74% |
| Mycoplasma genitalium | 93.33% | 99.89% |
| Neisseria gonorrhoeae | 95% | 99.89% |
| Clamydia trachomatis | 97.14% | 99.6% |
| Trichomonas vaginalis | 100% | 99.68% |
Keunggulan Panel STD Laboratorium Diagnos :
- Mendeteksi 6 jenis patogen dalam satu kali pengerjaan
- Terdapat opsi menggunakan sampel urin sehingga pengambilan sampel non-invasif bagi pasien
- Mengetahui penyebab terjadinya infeksi dengan cepat dan akurat (dibandingkan dengan kultur)
Pencegahan STD
- Gunakan kondom (lateks/poliuretan) setiap berhubungan.
- Vaksinasi (HPV, Hepatitis B).
- Setia pada satu pasangan.
- Skrining rutin jika aktif secara seksual.
- Hindari alkohol & narkoba yang meningkatkan perilaku berisiko.
- Edukasi diri tentang seks aman.
STD dapat dicegah dengan perilaku seksual yang aman dan deteksi dini. Jika mengalami gejala atau memiliki risiko tinggi, segera periksakan diri ke dokter. Pengobatan dini mencegah komplikasi serius dan penularan lebih lanjut.
Jika Anda tertarik untuk melakukan pemeriksaan panel STD di laboratorium Diagnos. Anda dapat melakukan pendaftaran di aplikasi DNAandMe atau dapat menghubungi Call Center Diagnos di 1500-358 atau di Whatsapp Call Center di 08551500358.
BACA JUGA : Penyebab HIV/AIDS dan Langkah Pencegahan yang Efektif
Referensi :
- Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual. Diakses Mei 2025. https://www.kemkes.go.id/
- Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis untuk IMS. Diakses Mei 2025. https://www.perdoski.id/