Gejala awal pneumonia yang sering tidak disadari, Bagaimana pneumonia menyerang sistem pernapasan, Apa penyebab utama pneumonia pada anak-anak
Apa Itu Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit radang pada organ paru – paru yang sering menyerang anak yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur ataupun parasit. Menurut data WHO pada tahun 2021, pneumonia menyebabkan kematian pada anak di bawah usia 5 tahun sebanyak 740,000 yang setara dengan 14% dari total kematian balita di seluruh dunia.1 Penyakit pneumonia di Indonesia dikenal juga dengan istilah paru – paru basah. Pneumonia menyebabkan peradangan pada kantong – kantong udara (alveoli) pada salah satu atau kedua paru – paru sehingga penderita sulit bernapas karena alveoli dipenuhi oleh cairan atau nanah.2,3
Penyebab Pneumonia: Bakteri, Virus, dan Jamur
Penyebab pneumonia dibagi berdasarkan organisme penyebab dan tempat penyebab pneumonia. Organisme infeksi pneumonia adalah infeksi bakteri, jamur, atau virus dengan jenis – jenisnya sebagai berikut:
Bakteri: Bakteri adalah mikroorganisme yang paling sering menyebabkan pneumonia, berikut beberapa jenis bakteri yang dapat menjadi penyebab pneumonia :
- Streptococcus pneumoniae
- Mycoplasma pneumoniae
- Haemophilus influenza
- Chlamydophila pneumonia
- Legionella pneumophila
- Staphylococcus aureus
Jamur: jamur dapat menjadi mikroorganisme penyebab pneumonia jika penderita menghirup spora jamur yang kemudian berkembang di dalam paru – paru. Biasanya penderita infeksi jamur karena memiliki imunitas yang rendah atau memiliki riwayat penyakit kronis. Berikut jenis jamur yang paling dapat menyebabkan pneumonia :
- Pneumocystis jirovecii
- Cryprococus Coccidioides
- Histoplasma capsulatum
Virus: Pneumonia akibat virus biasanya menimbulkan gejala lebih ringan dibandingkan pneumonia akibat bakteri. Berikut beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan pneumonia:
- Respiratory syncytial virus (RSV)
- Adenovirus
- Influenza
- Coronavirus
- Hantavirus
Kategori penyebab pneumonia berdasarkan tempat penyebabnya dibagi menjadi:
- Pneumonia yang didapat di rumah sakit (Hospital-acquired pneumonia): Penderita terkena pneumonia saat dirawat di rumah sakit, kondisi ini lebih berbahaya karena kemungkinan bakteri penyebabnya sudah resisten (kebal) terhadap antibiotik. Pasien yang menggunakan mesin pernapasan (ventilator) biasanya berisiko tinggi terkena pneumonia jenis ini.
- Pneumonia yang didapat di lingkungan umum (Community-acquired pneumonia): Jenis pneumonia ini paling sering terjadi dan mudah menular di masyarakat.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Peluang Terkena Pneumonia
Faktor risiko untuk terjadinya pneumonia dapat meningkat dengan kondisi sebagai berikut:
- Anak berusia 0-2 tahun
- Lansia di atas usia 65 tahun
- Riwayat imunitas rendah karena penyakit HIV/AIDS, atau sedang menjalankan pengobatan tertentu
- Riwayat penyakit kronis seperti penyakit paru, jantung, diabetes, kanker payudara, atau asma
- Riwayat penyakit stroke
- Perokok, pecandu alkohol, pengguna narkoba
Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
Gejala yang ditimbulkan penderita pneumonia bervariasi tergantung dari kondisi kesehatan masing – masing tubuh. Berikut beberapa gejala yang muncul pada penderita pneumonia:
- Batuk kering
- Batuk berdahak kental
- Batuk berdarah
- Demam
- Sesak napas
- Napas berbunyi
- Tarikan (retraksi) otot-otot leher, dada dan perut pada anak
- Menggigil
- Berkeringat
- Nyeri dada
- Detak jantung meningkat (berdebar)
- Nyeri otot dan sendi
- Sakit kepala
- Hilang nafsu makan
- Mual, muntah, diare
- Diagnosis Pneumonia
Diagnosis Pneumonia: Pemeriksaan dan Tes Penunjang
Diagnosis pneumonia dilakukan oleh dokter dengan melakukan wawancara medis terkait dengan gejala terlebih dahulu, setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh terutama di area dada pasien menggunakan stetoskop.
Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mendukung diagnosa, seperti:
- Rontgen dada
Pemeriksaan ini membantu dokter untuk mendeteksi pneumonia dan menentukan lokasi infeksi yang menyebabkan penyakit tersebut timbul.
- Pemeriksaan darah
Bisa dilakukan untuk melihat adanya infeksi yang ditandai dengan peningkatan sel darah putih.
- Pemeriksaan denyut nadi
Cara ini digunakan untuk melihat seberapa banyak kadar oksigen yang beredar dalam tubuh, dan bisa digunakan untuk menentukan separah apa pengaruh pneumonia terhadap pertukaran udara di sistem pernapasan.
- Tes dahak
Dahak akan dianalisis untuk melihat kuman yang menyebabkan infeksi pada paru.
- Rontgen dada
Pemeriksaan rontgen untuk mengetahui kondisi organ paru – paru
- Pemeriksaan kultur cairan pleura
Pemeriksaan kultur untuk mendeteksi jenis kuman penyebab infeksi
- Bronkoskopi
Untuk mengetahui kondisi saluran pernapasan dengan alat bronkoskop
- Tes urine
Pemeriksaan urin untuk mendeteksi pneumonia yang disebabkan infeksi bakteri streptococcus pneumonia dan legionella pneumophila yang bisa berada di dalam urine.
- Swab tenggorokan
Swab dilakukan di bagian nasofaring lalu sampe swab akan ditempatkan di wadah khusus.
Bagaimana proses pengambilan swab tenggorokan?
Pengambilan swab tenggorokan tentunya sudah familiar di masayarakat semenjak era pandemi, swab yang dilakukan untuk mendeteksi mikroorganisme penyebab infeksi saluran pernapasan juga sama metodenya. Swab dilakukan di bagian nasofaring lalu sampe swab akan ditempatkan di wadah khusus.
Salah satu laboratorium di Indonesia yang dapat melakukan pemeriksaan mikroorganisme patogen penyebab infeksi saluran pernapasan adalah laboratorium diagnos, dengan panel infeksi respiratory yang dapat mendeteksi 22 patogen sebagai berikut:

Jika Anda tertarik untuk melakukan pemeriksaan panel infeksi respiratory di Laboratorium Diagnos. Anda dapat melakukan pendaftaran di aplikasi DNAandMe atau dapat menghubungi Call Center Diagnos di 1500-358 atau di Whatsapp Call Center di 08551500358.
BACA JUGA : Hubungan Antara Faktor Genetik dan Gangguan Mental
Referensi :
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pneumonia Terus Ancam Anak. Diakses januari 2025. https://kemkes.go.id/id/pneumonia-terus-ancam-anak-anak
- National Health Services UK (2019). Health A to Z. Pneumonia. Diakses Januari 2025. https://www.nhs.uk/conditions/pneumonia/
- Cleveland Clinic (2020). Disease & Conditions. Pneumonia. Diakses Januari 2025. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4471-pneumonia
- Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Pneumonia. Diakses Janauri 2025. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204