Apa Itu Bronkhitis?
Bronkhitis adalah salah satu penyakit pernapasan yang sering dijumpai. Banyak orang menyamakannya dengan “batuk biasa”, padahal kondisi ini lebih serius karena melibatkan peradangan pada saluran udara utama menuju paru-paru (bronkus). Mari kita bahas secara lengkap mulai dari definisi, penyebab, gejala, hingga cara penanganan.
Bronkhitis adalah peradangan yang mengenai saluran pernapasan bawah yaitu bagian bronkus, yaitu saluran udara yang menghubungkan tenggorokan dengan paru-paru.
- Saat sehat: udara masuk dan keluar dengan lancar.
- Saat meradang: dinding bronkus menebal, membengkak, dan menghasilkan lendir berlebih.
Akibatnya, penderita mengalami batuk terus-menerus, sesak napas, dan rasa berat di dada.
Jenis Bronkhitis
Bronkhitis terbagi menjadi dua:
1. Bronkhitis Akut
- Definisi : peradangan pada saluran bronkus yang berlangsung 1-3 minggu
- Penyebab utama: infeksi virus (seperti influenza), kadang bakteri.
- Durasi: biasanya berlangsung 1–3 minggu.
- Siapa yang sering terkena : Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang sedang daya tahan tubuhnya menurun.
2. Bronkhitis Kronis
- Definisi: peradangan pada saluran bronkus yang berlangsung >3 bulan dalam setahun, dan berulang minimal 2 tahun berturut-turut.
- Penyebab utama: kebiasaan merokok dan paparan polusi jangka panjang.
- Sering menjadi bagian dari penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Gejala Bronkhitis
Gejalanya bisa berbeda-beda tergantung jenisnya, tapi beberapa yang paling sering:
- Batuk berkepanjangan (awal kering, kemudian berdahak kental/berwarna).
- Produksi dahak berlebih, kadang bening, kuning, atau hijau.
- Sesak napas, terutama saat aktivitas.
- Rasa nyeri atau berat di dada.
- Demam ringan dan cepat merasa lelah.
- Suara napas berbunyi “ngik-ngik” (mengi).
- Pada bronkhitis kronis: batuk terutama lebih buruk di pagi hari.
- Jika batuk berdarah, sesak parah, atau disertai demam tinggi segera periksa ke dokter.
Penyebab dan Faktor Risiko
Beberapa hal yang bisa memicu bronkhitis:
- Infeksi virus atau bakteri : mirip penyebab pilek dan flu.
- Merokok : faktor risiko terbesar bronkhitis kronis.
- Paparan polusi udara : asap kendaraan, pabrik, atau debu.
- Lingkungan kerja berdebu/kimia : misalnya pekerja tambang, pabrik, atau konstruksi.
- Daya tahan tubuh rendah : pada lansia, anak kecil, atau penderita penyakit kronis.
- Riwayat penyakit paru : asma, alergi, atau PPOK.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Jika tidak ditangani dengan baik, bronkhitis bisa menimbulkan komplikasi seperti:
- Pneumonia (infeksi paru-paru).
- Bronkhitis kronis pada kasus akut yang sering kambuh.
- Kerusakan paru jangka panjang → menyebabkan PPOK.
Diagnosis Bronkhitis
Diagnosa bronchitis dilakukan oleh dokter dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Anamnesis (Wawancara Medis)
- Dokter akan menanyakan:
- Sejak kapan batuk muncul? Apakah berdahak?
- Warna dan jumlah dahak (bening, kuning, hijau, atau bercampur darah).
- Apakah ada sesak napas, demam, atau nyeri dada?
- Riwayat merokok atau terpapar asap/ polusi.
- Riwayat penyakit paru sebelumnya (asma, PPOK, TBC).
2. Pemeriksaan Fisik
- Mendengarkan paru-paru dengan stetoskop, dokter bisa terdengar suara “ngik-ngik” (wheezing) atau suara berderak karena lendir.
- Memeriksa tanda-tanda infeksi (demam, napas cepat, atau kadar oksigen menurun).
3. Pemeriksaan Penunjang (Jika diperlukan)
- Tidak semua kasus butuh pemeriksaan tambahan, tapi pada kasus berat/berulang biasanya dilakukan:
- Rontgen dada (X-ray) : untuk membedakan bronkhitis dengan pneumonia atau penyakit paru lain.
- Tes dahak (sputum test) : mengecek apakah ada infeksi bakteri atau hanya virus.
- Tes fungsi paru (spirometri) : mengukur kapasitas paru, biasanya pada bronkhitis kronis atau kecurigaan PPOK.
- Tes darah : untuk melihat tanda infeksi atau kondisi lain yang menyertai.
Laboratorium diagnos sebagai salah satu laboratorium terpercaya dan terakurat di Indonesia, memiliki panel pemeriksaan sputum dahak yaitu Panel Infeksi Respiratory Bawah. Pemeriksaan ini tidak membutuhkan persiapan khusus dan spesimen yang diambil sebanyak 2 ml sputum dahak.
Tujuan pemeriksaan panel infeksi respiratory bawah adalah mendeteksi materi genetik DNA/RNA dari patogen.Berikut jenis patogen yang bisa di deteksi :
Penanganan Bronkhitis
1. Penanganan Bronkhitis Akut
Biasanya bisa sembuh sendiri dengan perawatan di rumah:
- Banyak istirahat.
- Minum air putih yang cukup membantu mengencerkan dahak.
- Konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Gunakan humidifier agar saluran napas tidak kering.
- Obat pereda demam, batuk, atau pilek sesuai anjuran dokter.
2. Penanganan Bronkhitis Kronis
Memerlukan perawatan medis jangka panjang:
- Obat bronkodilator untuk membuka saluran napas.
- Obat kortikosteroid inhalasi untuk mengurangi peradangan.
- Terapi oksigen pada kasus berat.
- Program rehabilitasi paru.
- Berhenti merokok.
Cara Mencegah Bronkhitis
Bronkhitis bisa dicegah dengan langkah sederhana:
- Tidak merokok dan hindari asap rokok.
- Gunakan masker di area berdebu atau penuh polusi.
- Cuci tangan secara rutin untuk mencegah infeksi virus.
- Jaga imunitas dengan makanan bergizi, olahraga, dan tidur cukup.
- Vaksinasi flu dan pneumonia, terutama bagi lansia dan orang dengan penyakit kronis.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri jika:
- Batuk berlangsung lebih dari 3 minggu.
- Dahak berubah warna pekat atau bercampur darah.
- Sesak napas semakin berat.
- Disertai demam tinggi dan menggigil.
Bronkhitis adalah peradangan pada saluran napas yang bisa bersifat sementara (akut) maupun jangka panjang (kronis). Meski sering dianggap sepele, penyakit ini bisa menurunkan kualitas hidup bahkan merusak paru-paru bila diabaikan. Dengan pola hidup sehat, berhenti merokok, serta deteksi dini, bronkhitis bisa dicegah dan dikendalikan.
Jika Anda tertarik untuk melakukan pemeriksaan bronchitis dengan Panel Respiratory Bawah di Laboratorium Diagnos, Anda dapat menghubungi Call Center Diagnos di 1500-358 atau di Whatsapp Call Center di 08551500358
Baca Juga : Apa Itu Trombositosis? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Referensi :
- Hueston, W. J., & Mainous, A. G. (2020). Diagnosis and evidence-based management of acute bronchitis. Journal of General Internal Medicine, 35(5), 1462–1469. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32288465/
- Irwin, R. S., & Baumann, M. H. (2025). Acute Bronchitis. In StatPearls. StatPearls Publishing. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28846312/
- Mandell, G. L., Bennett, J. E., & Dolin, R. (2019). Principles and practice of infectious diseases. Elsevier. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7152497/