

Hubungan Antara Faktor Genetik dan Gangguan Mental: Fakta yang Harus Anda Ketahui
10 December 2024
Hubungan Antara Faktor Genetik dan Gangguan Mental: Fakta yang Harus Anda Ketahui
Terdapat beberapa penelitian yang mengaitkan bahwa gangguan mental disebabkan faktor genetik. Simak penjelasannya disini.
Gangguan jiwa atau gangguan mental adalah jenis penyakit yang memengaruhi emosional seseorang. Stigma negative yang melekat pada penderita gangguan jiwa masih banyak terjadi di masyarakat. Padahal gangguan jiwa sama seperti penyakit lainnya yang dapat ditangani secara optimal dengan pemberian obat dan psikoterapi.
Gangguan mental dapat dipengaruhi oleh berbagau faktor salah satunya adalah faktor genetik. Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal National Institutes of Health, terdapat lima gangguan mental yang dapat diturunkan, artinya faktor risiko untuk mengalaminya lebih besar apabila di dalam keluarga memiliki ada yang memiliki gangguan mental.
Jenis Gangguan Mental yang Berpotensi Diturunkan
Berikut kondisi gangguan mental yang dapat diturunkan :
- Skizofrenia
- Gangguan bipolar
- Gangguan depresi mayor
- Gangguan spektrum autism
- Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD)
Gejala penyakit – penyakit ini hampir sama satu lain sehingga dalam membedakan penyakit ini terkadang sulit. Penelitian mengungkapkan variasi dalam gen yang signifikan terkait dengan kelima gangguan mental tersebut.
Variasi tersebut adalah gen CACNA1C dan CACNB2 yang sebelumnya sudah dikaitkan dengan gangguan bipolar, skizofrenia dan depresi berat. Gen CACNA1C diketahui mempengaruhi sirkuit otak yang terlibat dalam emosi, pemikiran, perhatian dan memori yang kesemua ini sering mengalami gangguan pada gangguan mental.
Namun bukan berarti gangguan mental akan diturunkan 100% secara genetik, artinya tidak semua penderita gangguan mental mendapatkan nya dari genetic tetapi bisa karena faktor lain yang berpengaruh seperti faktor biologis dan psikologis.
Faktor biologis dapat terjadi akibat kelainan bawaan, infeksi, cedera di otak, kekurangan oksigen saat persalinan, kekurangan nutrisi, kerusakan fungsi sel saraf pada otak. Sedangkan faktor psikolog terjadi akibat peristiwa traumatis, kekerasan seksual, pelecehan seksual, perceraian, atau kehilangan anggota keluarga.
Gejala gangguan jiwa sering dikaitkan dengan gangguan delusi, halusinasi, suasana hati yang berubah – ubah, rasa cemas yang berlebihan dan emosi yang tidak stabil.
Apabila memiliki salah satu gangguan di atas segera konsultasi lebih lanjut dengan dokter Spesialis Kedokteran jiwa atau psikolog agar dapat dilakukan wawancara dan pemeriksaan fisik secara lanjut. Pengidap gangguan mental nantinya akan menjalankan psikoterapi dan obat – obatan dibawah pengawasan dokter.
Untuk mendeteksi apakah memiiki risiko gangguan mental, Anda dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan genetik di laboratorium. Salah satu laboratorium yang dapat melakukan pemeriksaan genetik dengan hasil akurat adalah pemeriksaan di Laboratorium Diagnos.
Jika Anda tertarik untuk melakukan pemeriksaan genetik di Laboratorium Diagnos. Anda dapat melakukan pendaftaran di aplikasi DNAandMe atau dapat menghubungi Call Center Diagnos di 1500-358 atau di Whatsapp Call Center di 08551500358.
Referensi :
- National Library of Medicine. Common Genetic factors Found 5 Mental Disorders. Diakses November 2024. https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/common-genetic-factors-found-5-mental-disorders
- Fakultas Psikologi Universitas Medan Area. Apakah Gangguan Jiwa Bisa Menurun Secara genetic?. Diakses November 2024. https://psikologi.uma.ac.id/apakah-gangguan-jiwa-bisa-menurun-secara-genetik/
