Thromboelastography merupakan uji viskoelastik yang memberikan gambaran keseluruhan proses hemostasis mulai dari fungsi trombosit, koagulasi, hingga fibrinolisis. Thromboelastography digunakan untuk evaluasi hemostasis pada kondisi pre dan post operasi bedah umum / jantung / transplantasi hati, perdarahan postpartum, serta trauma.
Terdapat 4 clot phase yang dievaluasi dengan masing-masing parameter di dalamnya : (1) clot initiation (parameter : clotting time (R)); (2) clot kinetics (parameter : clot formation time (K), alpha angle); (3) clot strength (parameter : maximal amplitude (MA), clot viscoelasticity (G)); (4) clot lysis (parameter : lysis at 30 minutes (LY30)). Beberapa kondisi koagulopati dapat terindikasi dari pemanjangan R (defisiensi faktor koagulasi dan fibrinogen), pemanjangan K atau penurunan alpha angle (defisiensi faktor koagulasi dan fibrinogen, trombositopenia, disfungsi trombosit), penurunan MA atau G (defisiensi faktor koagulasi dan fibrinogen, trombositopenia, disfungsi trombosit), peningkatan LY (aktivasi hiperfibrinolisis). Adapun hasil sebaliknya mengindikasikan kondisi thrombosis. Namun, hasil tidak dapat digeneralisasi dan diperlukan interpretasi dan evaluasi klinis yang komprehensif oleh para klinisi.