Kesehatan Mental pada Remaja yang Perlu Diperhatikan

Kesehatan Mental pada Remaja yang Perlu Diperhatikan

07 May 2025

Kesehatan Mental pada Remaja yang Perlu diperhatikan

Mengapa Kesehatan Mental Remaja Penting?

Masa remaja adalah periode transisi penting dalam kehidupan seseorang, ketika tubuh, pikiran, dan emosi mengalami banyak perubahan.

Sebuah survey yang dilakukan oleh I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) tahun 2022 menunjukkan sebanyak 15.5 juta atau sekitar 34.9% remaja mengalami masalah kesehatan mental.

Pada fase ini, remaja mulai mencari jati diri, mengeksplorasi hubungan sosial, dan menghadapi berbagai tekanan dari lingkungan, baik dari sekolah, keluarga, maupun teman sebaya. Tak jarang, tekanan tersebut berdampak pada kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan masyarakat untuk memahami isu-isu kesehatan mental yang sering terjadi pada remaja dan bagaimana cara mendukung mereka.

 

Tanda - tanda gangguan kesehatan mental pada remaja

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai pada remaja yang mengalami gangguan mental antara lain:

  • Perubahan suasana hati yang drastis dan berlangsung lama
  • Menarik diri dari lingkungan sosial atau keluarga
  • Perubahan pola tidur dan makan
  • Penurunan prestasi akademik
  • Rasa cemas berlebihan atau ketakutan tanpa sebab jelas
  • Merasa tidak berharga atau menyalahkan diri sendiri
  • Bicara tentang kematian atau menyakiti diri sendiri

 

Tanda-tanda ini tidak selalu berarti adanya gangguan mental, tetapi bisa menjadi sinyal bahwa remaja membutuhkan perhatian lebih dan membutuhkan konsultasi lanjut secara langsung dengan tenaga professional seperti psikolog atau psikiatri.

 

 

Faktor yang memengaruhi kesehatan mental remaja

Beberapa faktor yang bisa memengaruhi kondisi mental remaja antara lain:

  • Tekanan akademik dan ekspektasi tinggi
  • Banyak remaja merasa harus selalu berprestasi demi membanggakan orang tua atau tekanan langsung dari orangtua, atau memang karena ingin mengejar cita-cita.
  • Pengaruh media sosial
  • Pada tahun 2023, Surgeon General Amerika Serikat merilis imbauan mengenai media sosial dan kesehatan mental. Menurut imbauan tersebut, bukti menunjukkan bahwa media sosial berpotensi membahayakan kesehatan mental anak-anak dan remaja. Imbauan ini menyatakan bahwa penggunaan media sosial yang terlalu sering dapat dikaitkan dengan perubahan pada bagian otak yang terkait dengan emosi dan pembelajaran. Selain itu, hal ini dapat memengaruhi kontrol impuls, perilaku sosial, regulasi emosi, serta sensitivitas terhadap hukuman.
  • Masalah keluarga
  • Perceraian, konflik, atau kurangnya perhatian dari orang tua bisa membuat remaja merasa tidak aman secara emosional.
  • Perubahan fisik dan hormon
  • Perubahan hormonal pada masa pubertas dapat memengaruhi suasana hati dan kestabilan emosi.
  • Pentingnya dukungan emosional dan lingkungan yang sehat

 

Remaja butuh didengar, bukan hanya diarahkan. Membangun komunikasi terbuka sangat penting agar mereka merasa aman untuk berbicara tentang perasaannya. Berikut beberapa cara memberikan dukungan:

  1. Dengarkan mereka tanpa menghakimi
  2. Tanyakan kabar mereka dengan tulus
  3. Validasi perasaan mereka, walau terdengar sepele
  4. Libatkan mereka dalam keputusan yang menyangkut diri mereka
  5. Lingkungan sekolah dan teman sebaya juga berperan penting.

Sekolah yang mendorong program inklusivitas, anti-bullying, dan adanya keseimbangan antara akademik dan emosional akan mendukung tumbuh kembang mental remaja.

 

Kapan harus mencari bantuan Profesional?

Jika perubahan perilaku atau suasana hati berlangsung lebih dari dua minggu dan mulai mengganggu fungsi sehari-hari, maka bantuan profesional diperlukan. Konselor sekolah, Psikolog, atau psikiater bisa memberikan dukungan dan penanganan yang tepat apabila gejala yang dialami muncul dan menganggu aktivitas sehari – hari.

 

Baca Juga : Hubungan Antara Faktor Genetik dan Gangguan Mental: Fakta yang Harus Anda Ketahui

 

Orang tua dan masyarakat harus lebih peka terhadap isu kesehatan mental remaja. Pendidikan tentang kesehatan mental sejak dini bisa membantu remaja mengenali emosinya, membangun kemampuan untuk beradaptasi dan bangkit Kembali dari kesulitan atau trauma, dan mencari bantuan saat diperlukan. Stigma tentang gangguan mental di masyarakat juga harus dihilangkan agar remaja tidak merasa malu untuk mencari pertolongan.

 

Referensi :

  1. Jurnal Pengabdian Masyarakat. Penanaman Kesadaran Tentang Pentingnya Kesehatan Mental Kepada Remaja. Diakses April 2025. DOI: 10.47467/elmujtama.v4i4.2896
  2. Kemenkes. Pentingnya Kesehatan Mental bagi Remaja dan Cara Menghadapinya. Diakses April 2025.
  3. John Hopkins Medicine. Social Media and Mental Health in Children and Teens. Diakses April 2025. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/social-media-and-mental-health-in-children-and-teens

Mungkin Anda suka

Laba Melonjak 468%, DGNS Tebar Deviden

Laba Melonjak 468%, DGNS Tebar Deviden

Semakin Murah, Harga Swab PCR di Diagnos Laboratorium ‘DGNS’ Hanya Rp 495.000

Semakin Murah, Harga Swab PCR di Diagnos Laboratorium ‘DGNS’ Hanya Rp 495.000

2023 PT Diagnos Laboratorium Utama, Tbk