

Hepatitis C: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan | Diagnos
07 May 2025
Hepatitis C: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Apa Itu Hepatitis C?
Hepatitis C adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi Virus Hepatitis C (HCV). Virus ini menyerang organ hati dan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang, termasuk sirosis, gagal hati, bahkan kanker hati jika tidak diobati. Hepatitis C termasuk penyakit menular dan bisa bersifat akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang).
Di Indonesia hepatitis C merupakan penyebab sebagian besar penyakit hepatitis, sirosis dan kematian terkait penyakit hati (liver). Menurut data Kemenkes untuk penyakit hepatitis C pada 2017 hingga Juni 2024 sebanyak 967.330 individu berisiko tinggi telah menjalani skrining hepatitis C.
Berdasarkan hasil skrining, 42.292 orang dinyatakan positif untuk antibodi Hepatitis C (anti-HCV). Lalu, hanya 67,4% atau 28.504 yang melanjutkan ke tahap pemeriksaan selanjutnya, yaitu pemeriksaan viral load (VL) untuk RNA HCV. Dari 28.504 orang yang menjalani pemeriksaan VL (Viral Load) HCV RNA, sebanyak 16.327 orang memerlukan pengobatan karena memiliki infeksi hepatitis C aktif.
Penyebab Hepatitis C
Penyebab utama hepatitis C adalah infeksi oleh virus Hepatitis C. Penularan terjadi melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, antara lain melalui:
- Penggunaan jarum suntik bersama (misalnya pada pengguna narkoba)
- Alat medis yang tidak steril
- Jarum tato atau tindik yang tidak higienis
- Dari ibu ke bayi saat melahirkan (meskipun jarang)
- Kontak seksual (lebih jarang, tapi bisa terjadi, terutama jika ada luka terbuka)
Gejala Hepatitis C
Hepatitis C sering disebut sebagai "silent disease" karena pada tahap awal biasanya tidak menunjukkan gejala. Gejala bisa muncul setelah infeksi berlangsung selama bertahun-tahun.
Gejala Akut (1–6 bulan setelah infeksi):
- Lelah berkepanjangan
- Mual atau muntah
- Hilang nafsu makan
- Nyeri otot dan sendi
- Demam ringan
- Kulit dan mata menguning (jaundice)
- Urin berwarna gelap
- Feses berwarna pucat
Gejala Kronis (infeksi lebih dari 6 bulan):
- Kelelahan kronis
- Gangguan hati progresif
- Sirosis (pengerasan hati)
- Pembengkakan perut (asites)
- Pendarahan di saluran cerna
- Kebingungan atau penurunan kesadaran (ensefalopati hepatik)
Siapa saja yang berisiko terhadap infeksi Hepatitis C?
- Penderita HIV/AIDS
- Pecandu narkoba
- Penerima transfusi darah
- Pasien dengan obat injeksi
- Anak yang terlahir dari ibu yang positif hepatitis C
- Kontak seksual dengan orang yang terinfeksi
Diagnosis Hepatitis C
Diagnosis dilakukan melalui beberapa tahap:
-
Tes Antibodi HCV (Anti-HCV): Untuk mengetahui apakah seseorang pernah terinfeksi virus Hepatitis C.
-
Tes RNA HCV (PCR): Untuk memastikan ada tidaknya virus aktif dalam darah.
-
Tes Genotipe HCV: Menentukan tipe virus, berguna untuk memilih pengobatan yang tepat.
-
Tes Fungsi Hati (SGOT, SGPT): Menilai kerusakan hati.
-
Fibroscan atau Biopsi Hati: Mengetahui tingkat kerusakan jaringan hati.
Pengobatan Hepatitis C
Pengobatan hepatitis C kini jauh lebih efektif dan memiliki tingkat kesembuhan tinggi, hingga lebih dari 95%. Terapi utama adalah DAA (Direct-Acting Antivirals): Obat antivirus yang bekerja langsung melawan virus, seperti Sofosbuvir, Ledipasvir, Daclatasvir, dan lainnya. Lama pengobatan biasanya 8–12 minggu tergantung kondisi pasien dan genotipe virus. Obat ini umumnya memiliki efek samping ringan.
Komplikasi Hepatitis C
Jika tidak diobati, hepatitis C kronis bisa menyebabkan:
- Sirosis hati (kerusakan permanen)
- Gagal hati
- Kanker hati (hepatoseluler karsinoma)
- Kematian akibat komplikasi hati
Pencegahan Hepatitis C
Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk hepatitis C. Namun, langkah pencegahan bisa dilakukan dengan:
- Menghindari penggunaan jarum suntik bersama
- Memastikan alat medis, tato, dan tindik steril digunakan
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual terutama pada pasangan dengan risiko tinggi
- Skrining darah donor secara menyeluruh
Apabila Anda memiliki tanda dan faktor risiko yang berkaitan dengan Hepatitis C. segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Menurut keputusan Mentri Kesehatan RI 2019 tentang tata laksana Hepatitis C disarankan untuk skrining menggunakan pemeriksaan muatan virus RNA HCV Teknik realtime-PCR.
Baca Juga : Tes Hepatitis B: Jenis, Prosedur, dan Pentingnya Deteksi Dini
Laboratorium Diagnos sebagai salah satu laboratorium yang akurat dan terpercaya di Indonesia, mempunyai panel pemeriksaan HCV RNA Anda. Jika ingin melakukan pemeriksaannya Anda dapat melakukan pendaftaran di aplikasi DNAandMe atau dapat menghubungi Call Center Diagnos di 1500-358 atau di Whatsapp Call Center di 08551500358.
Referensi :
- Kemenkes. Angka Hepatitis B dan C di Indonesia Turun. Diakses April 2025. https://kemkes.go.id/id/angka-hepatitis-b-dan-c-di-indonesia-turun#:~:text=Untuk%20penyakit%20hepatitis%20C%2C%20pada,melanjutkan%20ke%20tahap%20pemeriksaan%20selanjutnya%2C
- National Library of Medicine. Hepatitis C. Diakses April 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430897/
- CDC. Hepatitis C Basics. Diakses April 2025. https://www.cdc.gov/hepatitis-c/about/index.html
