

DGNS Terbitkan 921 Juta Saham Baru Guna Caplok Asa Ren
20 March 2024
JAKARTA, investor.id - PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) akan menguasai 97,97% saham Asa Ren Pte Ltd, pemilik PT Asa Ren Global Nusantara, sebuah portal perdagangan alat laboratorium, alat farmasi, dan alat kedokteran manusia. Nilai akuisisi senilai Rp 357,89 miliar.
Dalam keterangan resmi emiten fasilitas kesehatan itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan, Diagnos Laboratorium memandang Asa Ren sebagai mitra teknologi yang sempurna.
“Perseroan percaya pada apa yang saat ini sedang dilakukan Asa Ren, yaitu menggunakan data genetik Indonesia untuk merevolusi industri kesehatan dan dapat menumbuhkan layanan-layanan produk dan jasa yang dimiliki perseroan,” ungkap manajemen Diagnos Laboratorium.
Sesuai rencana, emiten berkode saham DGNS tersebut akan menerbitkan 921 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 505 per saham melalui Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue.
Adapun PT Bundamedik Tbk (BMHS) selaku pemegang 41,2% saham DGNS akan mengalihkan HMETD-nya kepada pemilik Asa Ren, dengan rinciannya Aloysius Liang Jiahao mendapat 110.615.600 saham, Marcy Venture Partners Fund II LP sebanyak 70.890.900 saham; Magzhan sebesar 55.644.300 saham; SBI Kejora Orbit Fund I LP sebanyak 47.637.500 saham; PT Royal Arta Jayamanggala sebesar 33.298.400 saham, Kelvin Davis Hardjono sebesar 32.486.200 saham; dan Viko Technologies Pte Ltd sebanyak 32.486.200 saham.
Sedangkan PT Bunda Investama Indonesia selaku pemegang 38,8% saham DGNS akan menebus sebagian HMETD-nya yakni sebanyak 80.492.383 saham. Sedangkan 258.374.200 saham lainnya akan dialihkan kepada 15 pemegang saham Asa Ren lainnya.
Dari pengalihan HMETD milik dari dua pemegang saham utama tersebut, DGNS mendapatkan 88,17% saham Asa Ren. Sisanya, DGNS juga akan membeli saham Asa Ren secara tunai senilai US$ 2,41 juta atau setara Rp 35,78 miliar.
Aksi ini akan dihelat dalam rentang waktu 12 bulan setelah persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 19 April 2024.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, Asa Ren mencatatkan rugi tahun berjalan Sin$ 2,71 juta. Adapun pendapatannya sebesar Sin$ 428,9 ribu.
“Melalui merger antara Diagnos (DGNS) dan Asa Ren, kami memiliki aspirasi untuk menciptakan sinergi yang kuat antara kedua entitas guna memanfaatkan keunggulan masing-masing dalam layanan kesehatan, yaitu menggabungkan keahlian DGNS dalam layanan laboratorium klinis dan inovasi Asa Ren dalam teknologi genetik," ujar Direktur Utama DGNS, Mesha Rizal Sini.
