Testosteron bebas adalah bentuk testosteron yang tidak terikat pada protein pengangkut dalam darah, seperti globulin pengikat hormon seks (SHBG) dan albumin. Meskipun hanya sekitar 1-2% dari total testosteron yang ada dalam bentuk bebas, hormon ini adalah bagian yang aktif secara biologis dan bertanggung jawab atas sebagian besar efek fisiologis testosteron dalam tubuh.
Pada pria, kadar testosteron bebas digunakan untuk:
- Evaluasi hipogonadisme: Pemeriksaan testosteron bebas membantu membedakan antara hipogonadisme primer dan sekunder, terutama ketika kadar testosteron total normal atau mendekati batas bawah.
- Pemantauan gangguan reproduksi seperti penurunan libido, disfungsi ereksi, serta penurunan massa otot dan kekuatan fisik.
- Penilaian kondisi klinis terkait testosteron, termasuk sindrom metabolik dan obesitas, di mana kadar SHBG mungkin abnormal sehingga mempengaruhi kadar testosteron total.
Pada wanita, Pemeriksaan testosteron bebas berguna untuk:
- Diagnosis sindrom ovarium polikistik (PCOS): Testosteron bebas sering kali lebih sensitif daripada testosteron total untuk mendeteksi hiperandrogenisme pada wanita dengan PCOS.
- Evaluasi hirsutisme dan virilisasi: Kadar testosteron bebas yang tinggi dapat mengindikasikan adanya tumor adrenal atau ovarium penghasil androgen.
- Pemantauan terapi androgen dalam pengobatan tertentu.
Pemeriksaan testosteron bebas sangat penting ketika tingkat SHBG abnormal, seperti pada obesitas, sindrom metabolik, atau penyakit hati, di mana kadar testosteron total mungkin tidak mencerminkan aktivitas androgenik yang sebenarnya.”